Apa itu jodoh?
Kenapa setiap orang berbicara
tentang jodoh, mempermasalahkan jodoh, dan sibuk dengan urusan jodoh? Jika
memang Allah sudah menjamin manusia yang terlahir ke bumi sudah paket lengkap,
terus kenapa manusia mengkhawatirkan itu? Saya meyakini seburuk apapun manusia,
pasti Allah sudah mempersiapkan jodoh untuknya. Sendal saja ada pasangannya,
apalagi manusia? Sejatinya tak ada kekhawatiran yang nampak pada manusia
beriman termasuk masalah jodoh. Semuanya dipasrahkan kepada Allah. Jika Allah
meridhoi, pasti jalan yang ditempuh akan dipermudah. Tapi jika tidak, mungkin
akan diuji dengan jalan yang sedikit berkerikil.
Saya sendiri sama sekali tidak
mengkhawatirkan hal itu, meskipun menjadi fokus utama di keluarga besar
sekarang ini, saya tidak memiliki planning yang matang untuk itu. Kesendirian
itu bukan berarti kesepian dan bukan berarti tidak ingin menjalani suatu
hubungan. Hanya membulatkan tekad untuk tidak berpacaran. Normal? Tentu saya
masih normal, tapi untuk apa pacaran yang jelas-jelas dilarang? Lebih baik
menghindari maksiat dengan tetap menjadi single fighter.
Kapan nikah? Besok kalau tidak
hujan! Saya sangat ingin menikah muda, tapi mungkin sampai detik ini belum diseriuskan
dan saya kurang memantaskan diri. Bukan tidak ingin menjadi pribadi yang pantas
untuk dikhitbah, tapi masih merasa belum pantas dan agak sulit melawan
kemalasan. Kodrat wanita itu menunggu, menunggu ikhwan mengkhitbah, menunggu
tanggal kehalalan keduanya. Yah,
begitupun dengan saya.
Saya mengharap seorang yang bisa membimbing saya dari sisi agama, sholeh tapi rebel, family man
terutama ibu. Oh, berati saya juga harus sholeh, family woman. Bismillah!
No comments:
Post a Comment