Thursday, 8 November 2012

Jodoh


Apa itu jodoh?

Kenapa setiap orang berbicara tentang jodoh, mempermasalahkan jodoh, dan sibuk dengan urusan jodoh? Jika memang Allah sudah menjamin manusia yang terlahir ke bumi sudah paket lengkap, terus kenapa manusia mengkhawatirkan itu? Saya meyakini seburuk apapun manusia, pasti Allah sudah mempersiapkan jodoh untuknya. Sendal saja ada pasangannya, apalagi manusia? Sejatinya tak ada kekhawatiran yang nampak pada manusia beriman termasuk masalah jodoh. Semuanya dipasrahkan kepada Allah. Jika Allah meridhoi, pasti jalan yang ditempuh akan dipermudah. Tapi jika tidak, mungkin akan diuji dengan jalan yang sedikit berkerikil.

Saya sendiri sama sekali tidak mengkhawatirkan hal itu, meskipun menjadi fokus utama di keluarga besar sekarang ini, saya tidak memiliki planning yang matang untuk itu. Kesendirian itu bukan berarti kesepian dan bukan berarti tidak ingin menjalani suatu hubungan. Hanya membulatkan tekad untuk tidak berpacaran. Normal? Tentu saya masih normal, tapi untuk apa pacaran yang jelas-jelas dilarang? Lebih baik menghindari maksiat dengan tetap menjadi single fighter.

Kapan nikah? Besok kalau tidak hujan! Saya sangat ingin menikah muda, tapi mungkin sampai detik ini belum diseriuskan dan saya kurang memantaskan diri. Bukan tidak ingin menjadi pribadi yang pantas untuk dikhitbah, tapi masih merasa belum pantas dan agak sulit melawan kemalasan. Kodrat wanita itu menunggu, menunggu ikhwan mengkhitbah, menunggu tanggal  kehalalan keduanya. Yah, begitupun dengan saya.

Saya mengharap seorang yang bisa membimbing saya dari sisi agama, sholeh tapi rebel, family man terutama ibu. Oh, berati saya juga harus sholeh, family woman. Bismillah!

Hey, jodoh! Dimanapun, siapapun kamu. Mari kita sama-sama memantaskan diri. Selamat bertemu nanti, my future husband..



No comments:

Post a Comment