Entah apa yang sebenarnya terjadi. Kami tidak mengetahui kebenaran yang sebenar-benarnya. Tanda tanya itu masih terjiplak jelas di depan jidat. Belum ada tanda-tanda baik yang kami dapatkan. Semua orang seperti tersambar api, membakar sekujur tubuh, panas, sakit. Berawal dari rencana indah yang kami coba wujudkan namun apa daya, Allah berkehendak lain. Semuanya harus berakhir sebelum dimulai.
Sejenak ku tertegun, melihat ke luar jendela. Air hujan membasahi lantai balkon kamarku, udara di luar sangat dingin namun hati dan pikiran ini masih saja seperti terbakar, panas. Stuck in reverse kalau kata Coldplay. Setiap hari masalah itu menjadi pokok bahasan kami, mau pagi, siang, sore, atau malam. Mau hujan atau panas. Tetap saja hal itu menggerayangi kami. Walau kami yakin masalah itu akan secepatnya selesai. Tapi entah kapan.
Gegara kesalahan satu orang, semua orang kena batunya. Mereka yang belum tahu masalah ini masih memiliki 100% harapan, sayangnya harapan itu palsu. Cepat atau lambat mereka akan tahu kenyataan pahitnya. Nasi sudah menjadi bubur. Kami pasti banyak mengambil pelajaran atas kejadian ini. Yah, sangat banyak!
No comments:
Post a Comment