Seolah ingin secepatnya
mengakhiri tahun 2013. Aku ingin memulai hidup di lembaran baru dan ingin ku
lukiskan kehidupanku yang lebih baik. 2013, terima kasih untuk segala
kebahagiaan, kesedihan, pelajaran, dan hikmah yang diberikan. Engkau Maha
Kuasa, Tuhan. Sekejap Kau buat ku bahagia, sekejap Kau menggantinya dengan
kesedihan.
Bahagia atau tidak itu adalah
pilihan. Aku yang memilih breakdown dalam jangka waktu yang lama, semoga di
tahun 2014 ini Kau beri aku kekuatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik
untuk menghadapi permasalahan hidup yang tiada hentinya.
Setahun yang lalu, aku melewati malam
pergantian tahun di Jogjakarta bersama sekelompok teman yang berdomisili di sana.
Merasakan euforia tahun baru dengan perasaan bahagia, lepas dari segala beban
hidup dan hanya menikmati suasana yang tenang di kampung orang. Jauh dari
orang-orang tercinta, jauh dari masalah keluarga, kuliah, dll.
Tak kurang dari sebulan setelah
itu, aku harus menghadapi kenyataan lain tentang keluargaku dan aku pun pulang,
menghampiri kembali orang-orang tercinta dan sepaket permasalahan hidup. Aku
merasa hidupku hancur seperti kaca yang pecah tiba-tiba. Mencoba untuk menyusun
serpihan-serpihan kaca itu dan menyusunnya kembali. Namun ternyata tak semudah
dan sangat membutuhkan waktu yang tak sebentar. Terlebih aku terlalu banyak
menyalahkan keadaan, menyalahkan waktu, menyalahkan orang lain atas sesuatu
yang menghampiri hidupku. Itulah aku yang pecundang, tak berani menghadapi
kenyataan apalagi untuk bangkit.
Sudah cukup lama aku menghakimi
keadaan dan tak ada perubahan ke arah yang lebih baik. Aku masih saja terpuruk.
Engkau menghadirkanku Ramadhan di tahun 2013. Aku berusaha mengosongkan diriku,
mengosongkan pikiranku, mengosongkan hatiku. Ku mulai dengan mendekatkan diri
ini pada-Mu, yang ku dapat adalah ketenangan hidup. Aku mulai bangkit, menata
hidup dan merencanakan masa depanku.
Sekarang, aku sedang berjuang dan
tak berhenti berjuang. Aku sedang memantaskan diri dan terus memperbaiki diri.
Aku meraasa 2013 ini adalah tahun keterpurukanku sepanjang hidup, mungkin di
depan nanti akan ada masa nya aku mendapatkan yang lebih buruk dari ini. Dan
ternyata aku bisa melewati dan menutup tahun 2013 ini dengan baik. Dan aku
yakin 2014 aku akan lebih berjuang untuk cita dan cinta.
Tuhan, aku berdo’a pada-Mu dan
itulah bentuk penghambaanku. Dan akupun berusaha, itu bentuk syukurku atas
segala nikmat yang kau beri. Aku akan terus berusaha, berjuang, dan memperbaiki
semuanya. Masa lalu boleh hina, tapi masa depan masih suci. Tergantung tinta
apa yang ingin ku coretkan.
Rangkul aku, Tuhan. Ridhoi setiap
langkahku. Semoga aku selalu menuju-Mu.