Tuesday, 25 December 2012

GREAT Experience with Munir's Family


Yati Andriyani, my IELTS class mate in Pare. She is 32 years old. Maybe I should call her ‘teteh’ but ‘bunda’ has attached on her. So, I call her Bunda Yati.

She works at Kontras (NGO) in Jakarta as Head of Division Impunity, Watch, and Fullfiling Victim’s Rights Division. She handles many disappeared and victims of violence cases.

Last Friday, bunda invited me to visit her friend in Batu City. Wow, I met Munir’s wife, Mrs. Suciwati Munir. She lives with 2 their children, Mas Alif and Diva. Actually, I feel so lucky because I didn’t assume before but I believe that it’s not fit, Allah has planned for me. Bunda and me spent the night in their house. Yes, I’m Lucky!

Mrs.Suci treated us for creambathing in Saloon. I never go to saloon since I was in Pare. Yay, finally we could feel our hair better. Haha. After that, we ate Arief’s Malang Meatball which is popular in Malang. And we went to Batu Town Square. It was really great town square that I ever visited. There are so many facilities such as free wifi, playground, city light, traditional culinary, and so on.

I saw another side from Munir’s family. They are so kind, humble, and warm.
“It is my great experience” I said.
Yes, of course. I’ve canceled to find Bromo trip for this weekend and got another trip which is better and so peaceful.

On Sunday, we went to Cak Munir cemetery with Mrs.Suci, Diva, and Bunda. I looked Mrs.Suci and Diva, they were so proud of their “Abah”. Mrs.Suci told that she always remember 5 things of her lovely husband: HONEST, BRAVE, SIMPLE, CARE, and HUMORIST. She also told us that she doesn’t like to called ‘widow’, she is prouder of called ‘Munir’s wife’.

I don’t see sad shape of Mrs.Suci. She just told humor stories and made us laugh. She’s very taugh, looks always haha hihi and didn’t show her glooming. I love the day when I was there with them. I believe that Allah has a bigger and better plans for you, Mrs.Suci. I love you and your family.

Bunda, thank for inviting me to visit love house in Batu. I will always remember that moment. #MenolakLupa







Happy mother's day! Diva gave a gift to her lovely mom. ^.^ 








 I pray for you, cak! :)








Culinary at Batu Town Square 









With Mas Alif and Diva. They are unique and smart! 







Mrs.Suci and Bunda, I was lucky to meet you.. Love you both! :*

Wednesday, 19 December 2012

Traveling



Basicly, I do love traveling. When I was in Junior high school, I have gone from Sukabumi to Jakarta by myself. I always roam Jakarta city from North to South and from East to West. Now, I almost know all part of Jakarta. And then I move to Bandung since 2007, I do the same thing. Maybe that’s my habit to visit every place. I knew more about Bandung. And I’m in love with Bandung City.

My parent always worry me but they give me full believe to take care of myself. I feel freedom wherever I go and keep my parent’s believe. I just prove that I’m ok, and keep contact with them..

Now, I’m in Pare. It has a lot of places to be explored, I don’t want to waste my time here to be just going nowhere. Last Saturday, I went to Kensu, it is a place where is the young people in Pare spend their time with friends while looking the beautiful view  that aim to rice fields. So wonderful.. Kensu is short from Ketan Susu, it’s near from The Daffodils. Kensu can be called traditional food from Pare. Its taste is not too good, because I don’t like ketan. Hehe.



Last Sunday, I went to Selecta and Jawa Timur Park in Batu City, also Malang Town Square in Malang. I went to holiday with Mr. Bob camp for girls. Me, Ajeng, Eni, Diaz, Tika, Monica, Elma, Devi, Devia,  Ezan, and Abdi. Honestly I did not feel enjoy there, because I should pay so much money to follow them. It just waste my money without get a lot of fun. I think it’s better for me to follow the boys of Mr. Bob camp to Bromo Mountain. I love nature travelling than go to mall. But so far, I cherish my friends. Take a positive side, I knew Jatim Park right now eventho not enter because the price is so expensive for me. Hahaha.





My Daily Activities in Pare


This is my daily activities in Pare.. So full from Monday until Friday and the  programs start from 5.30 am until 8.00 pm everyday. Honestly I’m tired but take it easy, right?

Time
Activities
04.00 – 04.30
Get up, take a pray, and take a bath.
04.30 – 05.30
Clean up the bedroom, wash the clothes, or clean up the bathroom (every Tuesday morning)
05.30 – 06.30
Camp Program
06.30 – 07.00
Preparing to go to Global English + Breakfast
07.00 – 10.00
2 IELTS programs at Global English
10.00 – 13.00
FREE (back to camp to sleep, read, take a pray, lunch and so on)
13.00 – 16.00
2 IELTS programs at Global English, Take a pray.
16.00 – 17.30
Speak Up program at Mr. /Bob
17.30 – 19.00
Back to camp, take a bath, take a pray, write on camp diary.
19.00 – 20.30
Camp Program
20.30 – 04.00
FREE (dinner, chit chat, take a rest, and sleep)


Although learning long hours, I manage to find time for relaxation. Almost every free time, I use to sleep. My friends said that I’m PELOR aka. nemPEL molOR. :)) I don’t know what I suppose to do, I’m so bored to learn english at camp. Just lay my body down and then slept. HIDUP PELOR!!! ^,^

Sunday, 9 December 2012

Pare Trip Part 1


8 Desember 2012, waktu terasa begitu cepat. Ini adalah hari keberangkatanku ke Kediri. Tiket sudah di tangan sejak dua hari yang lalu. Eksekutif 2 No. Seat 3D  dengan jadwal pemberangkatan pukul 15.30 dan tiba di Stasiun Kediri 9 Desember 2012 pukul 03.30 dini hari.

Pagi itu temanku Chika menawarkan diri untuk mengantar ke Stasiun Bandung, dan kita sepakat untuk pergi setelah dzuhur. Jam di layar hp ku sudah menunjukkan pukul 14.00 namun Chika belum juga datang menjemputku. Rasa panik, dag dig dug takut ketinggalan kereta pun menggelayuti pikiranku. Bandung siang itu hujan deras sekali dan beberapa teman mengabarkan bahwa telah terjadi badai. Aku sempat berfikir untuk menelpon taxi bahkan ojeg, namun akhirnya Chika meyakinkan bahwa aku tidak akan telat. Aku pun mencoba menenangkan pikiran, meyakinkan diri ini bahwa kereta tidak akan meninggalkannku. -.-“

Tepat pukul 15.00 Chika sudah tiba di kostanku. Dia menyetir sesuai julukan yang aku berikan ‘sopir metromini’. Dago sehabis hujan sudah pasti macet, sepanjang jalan aku komat kamit semoga aku tidak tertinggal kereta. Aku pasrah dan mencoba menenangkan diri dengan bercanda. 15.15 tiba di Stasiun Kereta Api Bandung. Chika, thanks for driving me in time, she knew an alternative road. Hehe. I love youuu! :*

Aku dan Chika berjalan ke arah pintu masuk dengan membawa sebuah koper dan tas ransel. Kita berpisah di pintu pengecekan karcis dan aku meninggalkan Chika yang melihatku berlalu memasuki jalur 6. Kereta sudah siap berangkat, petugas menanyai no.seat ku dan aku diantarnya ke tempat duduk. Alhamdulillaaaah.. Aku bisa bernafas lega sekarang, sebelahku duduk seorang nenek yang akan pergi ke Blitar. Kereta Malabar siap membawa kami.

Rupanya terjadi keterlambatan, pukul 15.45 kereta baru berangkat. Tak lama kemudian datang seorang pramugari kereta yang menawarkan makanan. Yah, aku langsung memesan nasi sapi lada hitam. Sejak pagi aku belum makan dan rencana makan di KFC sebelum ke stasiun batal karena waktunya mepet.

Sepanjang perjalanan aku hanya memandangi layar hp ku dan  sesekali ngobrol dengan si nenek yang ada di sebelahku. Aku tidak biasa tidur cepat, walaupun di kereta terlihat orang-orang sudah tertidur dengan nyenyak, aku masih saja tidak bisa tidur. Tapi akhirnya aku tertidur juga setelah hp aku simpan untuk recharge. Pukul 2 pagi aku terbangun gegara suara gaduh, ternyata ada yang turun di Stasiun Jogjakarta, aku pun melanjutkan tidur dan bangun lagi pukul 3.30, ibu di sebelah sudah bangun duluan, dan petugas memberi tahu bahwa Stasiun Kediri sebentar lagi. Akupun melepaskan selimut yang menghangatkanku dari AC kereta dan menurunkan koper, bersiap-siap untuk turun.

Tepat pukul 4.30 kereta berhenti di Stasiun Kediri. Aku yang tidak tahu harus kemana, melihat pemandangan sekitar yang mulai menyepi karena orang-orang sudah berlalu meninggalkan Stasiun. Aku menuju mushola dan mengambil air wudlu. Ketika aku masuk mushola, seorang wanita sebayaku memanggil namaku dan menanyai tujuanku. Aku yang tak ingat siapa dia, merasa bahagia bertemu orang yang mengenaliku. Kulihat tas nya ada lambang UPI, semakin bahagianya diriku. Dia mencoba mengingatkanku, namanya Fitri, dulu kita satu SMA, namun saya tetap saja tidak ingat siapa dia. Maaf Fitri. J

Fitri mengenalkanku kepada Suma, alumni UPI juga angkatan 2006. Seorang laki-laki yang menjadi imam pada shalat subuh tadi. Kami juga bertemu Haki dan Fira, kaka beradik yang juga akan menuju Pare. Wow, berangkat dari bandung sendirian tapi sesampainya di Stasiun Kediri ternyata bertemu orang-orang yang bertujuan sama. Akhirnya kami sepakat untuk bersama-sama menuju Pare.

Akhirnya kami sampai di Kampung Inggris Pare dengan menaiki sebuah mini bus bernama Puspa sari jurusan Malang dan mengeluarkan ongkos Rp 5.000 saja. Bersambung...

Friday, 30 November 2012

Rasa


Terkadang rasa sakit itu dibutuhkan agar kita bisa berempati
dan air mata itu dibutuhkan sebagai tanda kita masih punya hati.

Cinta adalah rasa,
rasa yang hanya bisa jujur kepada diri sendiri,
karena ia datang dari hati.
Disaat kau merasakan itu, kau akan bahagia.
Tapi ingat, kita harus tau kebenaran rasa itu.

Rasa yang membuat kita bahagia
Rasa yang memberi senyuman di tiap pagi
Rasa yang menimbulkan binaran mata

Tapi, apakah rasa itu suci?
Rasa yang datang tiba-tiba, tanpa kita ketahui datangnya
Tidak kita ketahui sabab musabab nya
Hati-hati, rasa itu sendiri bisa membuatmu menangis
Rasa itu bisa membuatmu merasa sakit
Rasa itu melukai hatimu sendiri

Hati-hatilah dengan hati
Jangan terjebak dalam 'RASA'

Thursday, 8 November 2012

Jodoh


Apa itu jodoh?

Kenapa setiap orang berbicara tentang jodoh, mempermasalahkan jodoh, dan sibuk dengan urusan jodoh? Jika memang Allah sudah menjamin manusia yang terlahir ke bumi sudah paket lengkap, terus kenapa manusia mengkhawatirkan itu? Saya meyakini seburuk apapun manusia, pasti Allah sudah mempersiapkan jodoh untuknya. Sendal saja ada pasangannya, apalagi manusia? Sejatinya tak ada kekhawatiran yang nampak pada manusia beriman termasuk masalah jodoh. Semuanya dipasrahkan kepada Allah. Jika Allah meridhoi, pasti jalan yang ditempuh akan dipermudah. Tapi jika tidak, mungkin akan diuji dengan jalan yang sedikit berkerikil.

Saya sendiri sama sekali tidak mengkhawatirkan hal itu, meskipun menjadi fokus utama di keluarga besar sekarang ini, saya tidak memiliki planning yang matang untuk itu. Kesendirian itu bukan berarti kesepian dan bukan berarti tidak ingin menjalani suatu hubungan. Hanya membulatkan tekad untuk tidak berpacaran. Normal? Tentu saya masih normal, tapi untuk apa pacaran yang jelas-jelas dilarang? Lebih baik menghindari maksiat dengan tetap menjadi single fighter.

Kapan nikah? Besok kalau tidak hujan! Saya sangat ingin menikah muda, tapi mungkin sampai detik ini belum diseriuskan dan saya kurang memantaskan diri. Bukan tidak ingin menjadi pribadi yang pantas untuk dikhitbah, tapi masih merasa belum pantas dan agak sulit melawan kemalasan. Kodrat wanita itu menunggu, menunggu ikhwan mengkhitbah, menunggu tanggal  kehalalan keduanya. Yah, begitupun dengan saya.

Saya mengharap seorang yang bisa membimbing saya dari sisi agama, sholeh tapi rebel, family man terutama ibu. Oh, berati saya juga harus sholeh, family woman. Bismillah!

Hey, jodoh! Dimanapun, siapapun kamu. Mari kita sama-sama memantaskan diri. Selamat bertemu nanti, my future husband..



Wednesday, 7 November 2012

November Ceria


Setiap hari saya selalu tidak memiliki alasan khusus untuk bahagia. Bagi saya kebahagiaan itu sebuah keharusan dan kita ciptakan sendiri. Setiap hal-hal kecil bisa menjadi sumber kebahagiaan. Contohnya, setiap bertemu dengan sahabat, teman atau bahkan teman baru, saya sebisa mungkin menghadirkan canda tawa dan kehangatan bersama mereka. Ya.. Saya suka tertawa, suka ditertawakan, dan juga sedikit menertawakan.

November ini, saya merasakan kebahagiaan yang sangat teramat. Pertama, masa perkuliahan saya berakhir di bulan ini, UAS terakhir akan dilaksanakan tanggal 19 November 2012. Ini adalah semester terakhir saya di MIE Unpad, dan semoga saya bisa melewati masa-masa penyusunan tesis dengan lancar ke depannya. Kemarin, beberapa nilai dari dua semester sebelumnya sudah resmi diumumkan, dan alhamdulillah kelima nilai saya cukup memuaskan. IPK sementara dari 5 mata kuliah yang sudah keluar nilainya itu adalah 3,8. Sujud syukur pada-Mu Ya Allah setelah sebelumnya saya mati-matian memperjuangkan demi memenuhi tuntutan Prodi yang mengharuskan mahasiswa Beasiswa Unggulan mendapat IPK minimal 3,5 akhirnya sedikit demi sedikit mulai membuahkan hasil. Tinggal menunggu nilai mata kuliah lain yang belum keluar, semoga semuanya memuaskan dan tidak ada mata kuliah yang harus saya ulang karena saya berencana pergi ke Pare awal bulan Desember nanti untuk belajar bahasa Inggris demi mencapai nilai IELTS yang tinggi (menurut saya).

Kedua, kewajiban hutang saya ke salah satu bank berakhir juga bulan ini. Satu tahun yang lalu saya dan partner memutuskan mendapat pendanaan dari salah satu bank BUMN. Dan selama setahun ini saya membayar cicilan setiap bulannya. Alhamdulillah, semuanya bisa saya penuhi. Meski terasa berat namun di bulan ini semuanya akan berakhir. Kewajiban saya berkurang satu, dan saya memiliki harapan lain dengan berakhirnya kewajiban saya ini.

Dan yang ketiga, yang paling excited itu I’m gonna holiday to BALI. Ya, Bali! Pulau Dewata yang terkenal itu akan segera saya singgahi untuk pertama kalinya. 13 November 2012, akan menjadi tanggal bersejarah, saya dan dua kawan lainnya yaitu Emil dan Chika akan berlibur sebelum UAS tanggal 19. Kami bertiga ke Bali dalam rangka memenuhi undangan pernikahan Pak De nya Emil di daerah Tabanan. Saya dan chika diajak Emil untuk menemaninya sebagai pihak keluarga yang datang kesana. Sambil menyelam minum air, artinya sambil menghadiri acara resepsi pernikahan sekalian berlibur.

Setiap hari saya selalu menghitung mundur saat itu tiba. Sekarang tak terasa one week left. Saya akan memposting di blog ini tentang kegiatan saya selama di Bali. Selamat menunggu..

November, I love you most!

Syukurku pada-Mu

Nikmat-Mu tiada henti mengalir kepadaku
Nikmat iman, nikmat sehat, nikmat akal pikiran, nikmat hati, dll.
Sungguh aku tak pantas mengeluh
Kesulitanku ini tak seberapa dibanding kebahagiaan yang Engkau kucurkan ke dalam hidupku

Terkadang aku merasa lelah
Tapi aku malu mendengar jantung yang tak pernah mengeluh lelah berdetak
Terkadang aku merasa bosan
Tapi aku malu merasakan darah yang tak pernah mengeluh mengalir
Jika ku hitung nikmat-nikmat-Mu, sungguh tiada daya untuk menghitungnya

Fa-biayyi alaa'i Rabbi kuma tukadzi ban
Nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?
Ampunilah segala dosa-dosa kami,
dan masukanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang pandai bersyukur

Ya Allah..
Dalam sujudku, aku selalu bersyukur atas hidupku
Dalam sujudku, aku selalu berdo’a
Dalam sujudku, aku hanya ingin Engkau tak berhenti mencintaiku
dengan nikmat-nikmat dan teguran-teguran-Mu

Ya Allah..
Hanya kepada-Mu lah aku bersujud
Hanya kepada-Mu lah aku memohon
Dan hanya Engkaulah yang selalu ada untukku..
Ridhoi setiap langkah ini
Berkahi setiap nafas ini
Dan jadikan aku hamba-Mu yang selalu dalam kebersyukuran.
Aamiin Ya Allah Ya Rabbal’alamiiin..

Saturday, 3 November 2012

Kondangan GaTot



Kondangan GaTot  aka. Gagal Total
Hari ini, Sabtu 3 November 2012.  Saya punya janji dengan Lisa Anjayasasi (acc: @anjayasasi) untuk pergi ke resepsi pernikahan teman kuliah kami saat di Widyatama, yaitu @AntieYellowerz. Tiga hari sebelumnya saya mendapat undangan via BBM langsung dari handphone nya Antie, hehe. Si cantik ini tiba-tiba mengirimi saya foto, dan ternyata isinya seperti ini:



Saya tidak kaget mendapat undangan dari si teteh yang satu ini, karena beberapa kali bertemu sempat menanyakan kapan dia naik pelaminan, dan dijawabnya akhir tahun 2012 ini. Akhirnya undangan pun sampai ke saya, dan hari ini dengan penuh semangat saya dan Ichu (biasa Lisa dipanggil) datang ke resepsinya tersebut. Daaan... Setibanya saya di gedung, parkiran sudah sepi, para tukang sedang membereskan tenda dan kursi-kursi undangan, keluarga pengantin yang berbaju kebaya banyak yang bergegas pulang menaiki mobil, terlihat di suatu sudut sekumpulan anak muda yang sedang asyik foto-foto, ternyata itu teman-teman PEMA Widyatama 2007. Saya dan ichu menghampiri dan menyapa mereka, tak lama mereka menyuruh kami untuk segera menghadap kedua mempelai. Masuklah kami ke dalam gedung, dan mata sibuk mencari spot dimana pengantin itu berada. Melangkahlah kaki kami ke round table VIP, dan jenjreeeeeng kami mengucapkan selamat kepada raja dan ratu sehari itu. Senang rasanya bisa datang dan bertemu langsung dengan Antie. Meskipun saya dan Ichu tidak sempat makan (FYI saya belum makan loh dari pagi). L Dan akhirnya kami kembali bergabung dengan teman-teman PEMA Utama dan mengabadikan moment siang itu..
  


Mengapa Telat?
Sungguh tidak berkeprimanusiaan jika saya menyalahkan Ichu, apalagi setelah dia minta maaf dan memasang muka sangat merasa bersalah, duh tidak tega. Keep calm, dear! With me, everything’s easier.

OK, jadi kronologisnya seperti ini:
Saya dan Ichu membuat janji bertemu di Salon Black, Gasibu pukul 11.00 dengan harapan paling telat pukul 12.00 kami sudah sampai di gedung. Pagi tadi saya bbm ichu untuk make sure jadi bertemu pukul 11.00. Dia reschedule menjadi jam 11.30 dengan alasan harus mengantar Sang Ayah kondangan dahulu. Saya sudah ok untuk reschedule. Tahunya, pukul 12 dia baru nyampe salon, dan 12.30 saya tiba di salon, ternyata belum selesai. Ibu pejabat sasakan sampai pukul 13.15. Dan acara resepsi itu dari pukul 11.00 – 14.00. Begitulah kiranya kronologis mengapa kami datang terlambat. Dan dikarenakan saya belum makan dari pagi (harapan berlebih untuk bisa makan sepuasnya di hajatan), akhirnya kami memutuskan untuk makan di Hokben Merdeka sekalian bertemu dengan pacarnya Ichu.

Dalam perjalanan dari Antapani – Hokben, kami melewati Gorengan Cendana yang tersohor di Bandung. Saking perut sudah teriak-teriak kamipun membeli gorengan untuk sekedar ganjel perut, sembilan buah gorengan kami beli seharga Rp 7.000,- dan sukses masuk perut kami berdua.


 - Tampang dua wanita kelaparan -

What a day! Akhirnya saya nemu nasi di Hokben, bertemu Azmi dan diantar pulang ke kostan oleh wanita yang membuat saya kelaparan. Thanks a lot Ichu for today! See yaaa..