“Fiuh.. #bahagia itu sederhana, bisa sholat ashar di kostan”,
celoteh saya pada room mate saya yang bernama Anie (@anyiew). Saya merasa
menjadi manusia normal hari ini, bisa istirahat sejenak dari kejaran deadline
yang tiap hari menghantui. Hidup saya saat ini rasanya sedang berada di lorong
yang amat teramat gelap, yang mengharuskan saya terus berjalan walau gontai karena
saya yakin, lorong gelap ini ada ujungnya, secercah harapan itu muncul karena
saya melihat setitik cahaya di ujung kegelapan ini. #lebay
Saya punya hutang
satu tulisan. Ya saya coba untuk menulis sekarang dengan keadaan mata yang menahan
kantuk. Kemarin itu saya sama sekali tidak sempat menulis, 24 jam dalam sehari
dihabiskan hanya untuk tugas dan kuliah. Cape? Jelas. Minggu kemarin badan saya
sampai drop. Bisa dibayangkan, jadwal kuliah semester 3 ini dari Senin sampai
Sabtu, hampir tiap hari dari pagi sampai petang. Kegiatan sehari-hari ya berkutat dengan perkuliahan yang super padat
yang tidak diimbangi dengan gizi dan pola makan. Mau tidak mau anti body saya ngambek kecapean, mereka males bekerja,
alhasil saya ambrug. Divonis radang tenggorokan, radang usus, tapi tidak untuk
radang ‘hati’. :p
Badan saya lemas, muka pucat, sering keluar keringat dingin,
perut dan tenggorokan sakit luar biasa. Seminggu full kemarin saya makan bubur ayam. Pagi, siang, malam makannya
bubur ayam tanpa petcin, merica, bawang goreng, ayam goreng, kerupuk, sambel.
Jadi apa yang saya makan? Ya Cuma buburnya saja. Saya tidak mau membahayakan
kesehatan tubuh sendiri, mulai dari sakit kemarin itu saya akan mengurangi
makan makanan yang berbau merica, jahe, MSG, makanan berminyak, sambel,
terutama MIE, bukan Magister Ilmu Ekonomi tapi mie makanan. Dasar manusia,
harus merasakan sakitnya lebih dulu baru sadar kesehatan.
Dear my body, I’m sorry to hurt you and to not care about
you. I do cherish and love you, body! ^.^
Let’s start to keep our health! Mau tahu hidup sehat ala
anak kostan? Kita lanjut ceritanya kapan-kapan.
See ya..
Bandung, 02 Oktober 2012 | 5:30 pm | di atas kasur biru, Kostan Dago 273N.
No comments:
Post a Comment